THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 06 Oktober 2010

8 Penyebab Kekebalan Tubuh Menurun

Beberapa kebiasaan sehari-hari ternyata bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Tanpa disadari ada 8 hal yang bisa membuat sistem kekebalan tubuh seseorang menurun.

Kekebalan tubuh yang menurun tidak hanya membuat seseorang terkena flu atau batuk, tapi membuat orang rentan terinfeksi bakteri atau virus di luar.

Dikutip dari Prevention, Rabu (6/10/2010) ada 8 hal yang bisa menurunkan kekebalan tubuh, yaitu:

1. Sering begadang
Mengurangi waktu tidur akan memiliki efek merugikan yang kuat terhadap imunitas, hal ini karena jam tidur yang kurang dikaitkan dengan menurunnya fungsi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi jumlah sel-sel yang berfungsi melawan kuman. Peneliti dari University of Chigago menemukan orang yang tidur 4 jam, hanya akan menghasilkan antibodi sebanyak 50 persen saja di dalam darahnya.

2. Bertindak pesimis
Sebuah studi dari UCLA menemukan mahasiswa yang memulai semester pertamanya dengan optimistis memiliki sel T yang lebih banyak, sehingga dapat memperkuat respons imun dan menguatkan sel-sel pembunuh alami di dalam tubuh. Hal ini disebabkan ia akan sedikit mengalami stres yang membuat ia memiliki kesehatan yang baik.

3. Selalu merasa tertekan dan stres
Stres dan tekanan kronis yang diterima setiap hari tidak hanya membuat pekerjaan menjadi tidak nyaman, tapi juga merugikan aspek kesehatan termasuk kekebalan tubuh. Jenis stres yang dialami dapat menyebabkan penurunan kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. Karena itu cobalah temukan cara untuk mengurangi stres, seperti pergi ke suatu tempat, melakukan yoga atau melakukan hal-hal yang menyenangkan.

4. Selalu meminjam pulpen atau barang dari orang lain
Kuman sangat mudah lewat dari tangan ke tangan, karena itu hindari menyentuh objek-objek umum seperti pena atau yang lainnya agar dapat mengurangi risiko terkena flu atau penyakit menular yang bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

5. Selalu menggunakan kendaraan saat pergi kemanapun
Seseorang yang selalu menggunakan kendaraan dan tidak pernah berjalan akan membuat dirinya lebih rentan sakit dan turunnya kekebalan tubuh dibandingkan dengan orang yang berjalan secara teratur. Para ahli menuturkan berjalan atau aerobik selama 30 menit dapat membuat sel-sel darah putih kembali ke sirkulasi dan sistem kekebalan tubuh kembali lebih lancar.

6. Memiliki teman yang perokok
Seperti diketahui asap rokok yang terhirup bisa berbahaya bagi tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh seseorang. Karena itu sebisa mungkin menghindari paparan asap rokok ketika menghabiskan waktu dengan seorang perokok.

7. Sering mengonsumsi antibiotik
Peneliti menemukan pasien yang mengonsumsi antibiotik tertentu dapat mengurangi jumlah sitokin (hormon pembawa pesan dari sistem kekebalan tubuh). Sehingga ketika sistem kekebalan tubuh ditekan, seseorang akan lebih mudah mengembangkan bakteri resisten. Untuk itu sebaiknya tidak mengonsumsi sembarangan antibiotik, kecuali diresepkan oleh dokter.

8. Memiliki kepribadian yang serius
Peneliti mengungkapkan emosi positif yang dihubungkan dengan tertawa bisa menurunkan hormon stres dan meningkatkan sel-sel kekebalan tertentu serta mengaktifkan yang lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Loma Linda University School of Medicine mendapatkan orang dewasa sehat yang menonton video lucu selama satu jam akan mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal aktivitas sistem kekebalan tubuh.

[+pic]Darah Manusia Ketika Berdoa , Sedih ,Takut dan Jatuh Cinta

]Sebuah penelitian dilakukan oleh pakar EFT untuk menunjukkan bagaimana kondisi darah manusia disaat normal, sedih, gembira, jatuh cinta dan saat berdoa. EFT itu sendiri apa sih??? Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca disini. Oke, kita lanjutkan saja. Pakar EFT tersebut mengambil sampel darah seorang pasien (Rebecca) kemudian memotretnya dengan menggunakan “darkfield microscope” yang dihubungkan dengan monitor komputer. Dan tampaklah perubahan drastis pada darah Rebecca tersebut setiap kali emosinya berubah. Berikut ini adalah foto darah seorang Rebecca sebelum dan sesudah melakukan EFT.


Quote:

Sebelum melakukan EFT
( sel darah merah menggumpal disebabkan oleh Lectin yang didapat dari alergi ayam & alpukat )
Sesudah melakukan EFT
( sel darah merah menjadi normal kembali )


Kemudian Rebecca melakukan EFT lagi dan mengundang emosi “sedih” dengan cara memikirkan saat-saat sedih sampai dia menangis, lalu sang pakar EFT ( Dr. Felicy) mengambil sampel darahnya lagi.
Quote:


Kondisi darah saat sedih
( sel darah begerak cepat dan berbentuk air mata )


Lalu Rebecca menggunakan EFT untuk mengundang energi “cinta” untuk memasuki tubuh dan darahnya. Dan seketika darahnya kembali normal, dan sel-sel darah bergerak dengan indah dan timbul substansi yang berkilauan dalam cairan darah.

Quote:


Kondisi darah saat merasakan cinta :
( sel darah bergerak pelan dan cenderung berkumpul )
Satu kenyataan menarik pada sampel darah saat “sedih” terjadi perubahan seperti pada sampel darah saat “merasakan cinta”. Jadi walaupun darah itu sudah meninggalkan tubuh Rebecca ia tetap masih berhubungan dengan pemiliknya.

Kemudian seorang Rebecca mengundang rasa takut dan memikirkan kejadian menakutkan yang pernah ia alami. Dan sel-sel dalam darahnya bergerak tidak beraturan dengan sangat cepat (ditunjukkan pada gambar dibawah dimana terlihat sel-sel darah saling berjatuhan). Mungkin ini adalah akibat dari produksi adrenalin sebagai reaksi normal atas rasa takut.

Quote:


Kondisi darah saat merasa :

Lalu Rebecca mecoba untuk memikirkan “sifat feminine Tuhan”. Dalam keyakinan agamanya ia sebut “divine mother”, sifat penyayang, penyantun dan pemelihara ( dalam islam disebut sifat “Jamaliah” Allah). Dan memohon kepada-Nya untuk menyalurkan energi feminine itu kedalam tubuh dan darahnya. Saat berdoa tersebut, Rebecca merasakan seperti ini “saya merasakan gelombang energi yang begitu besarnya menyelimuti diri saya, saya sampai menangis bahagia karenanya”, begitu Rebecca tersebut menggambarkan pengalamannya. Saat sampel darah Rebecca diambil setelah berdoa dan merasakan pengalaman religius itu, kemudian dilihatkan dibawah mikroskop yang dihubungkan dengan komputer, semua yang hadir dilaboratorium itu seketika terdiam dan terpana karena melihat komdisi darah yang sama sekali berbeda dengan yang lain, cairah darahnya sangat cerah, gerakan sel darah sangat tenang seakan bergerak dengan penuh kedamaian, muncul banyak substansi yang berkilauan. Di dalam sel darah terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut seperti denyutan jantung mini.


Quote:

Kondisi darah saat "berdo’a"
(timbul substansi putih berkilauan dan darah bergerak pelan dan sangat teratur)